PurbalinggaNews – Pembagian beras untuk rakyat miskin (Raskin) saat ini menjadi sorotan di masyarakat. Setelah sebelumnya Bupati Sukento Rido Marhaendrianto menemukan raskin dalam kondisi tak layak konsumsi saat sidak di Gudang Bulog Subdivre IV Karangsentul awal bulan lalu.
Hari kedua pembagian raskin, Selasa (19/5/2015), Gudang Bulog Subdivre IV Karangsentul melakukan uji tanak untuk membuktikan kualitas raskin yang dibagikan ke masyarakat. Uji tanak tersebut dilakukan saat sidak Ketua Fraksi Golkar DPRD Purbalingga, Agus Sulastomo ke gudang tersebut. Yang bersangkutan diminta untuk mengambil beras acak kemudian dimasak dan dimakan bersama.
“Kita lakukan uji tanak apakah layak konsumsi atau tidak. Sebab setiap hari, saat makan siang, kami juga makan dari jatah beras yang sama di sini (gudang-red),” kata Kepala Gudang, Muhammad Usman.
Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Purbalingga, Agus Sulastomo yang merasakan raskin saat uji tanak itu mengakui bahwa raskin itu layak konsumsi, walau pun rasanya tidak seperti beras premium. Lebih lanjut, bila ada permasalahan raskin seperti saat ini, Bulog harus tanggap cepat melakukan klarifikasi. Sehingga masyarakat tidak menjadi korban.
“Kemarin, Bulog sempat diam. Harusnya ada respon sehingga tidak terjadi lagi permasalahan distribusi seperti yang terjadi saat ini,” katanya.
Untuk diketahui, pembagian raskin yang sedianya dilakukan Jumat (8/5) ditunda setelah Bupati menemukan raskin dalam kondisi tak layak konsumsi di gudang bulog tersebut. Bupati juga sudah menemui pimpinan Bulog Divre IV Banyumas mengadukan permasalahan itu.
Akhirnya, raskin kembali disalurkan mulai Senin (18/5) lalu untuk wilayah Kecamatan Kertanegara, Kutasari, Padamara dan Karangjambu. Kemarin didistribusikan di Kecamatan Mrebet, Kaligondang, Kemangkon dan Karangreja.
Usman menambahkan, bila masyarakat menemukan raskind dalam kondisi jelek, untuk tidak segan-segan melaporkan ke pihak terkait dalam hal ini pemerintah desa. Raskin yang jelek tersebut untuk ditukarkan ke Bulog. “Di kantung beras itu sudah tertulis, isi menjadi tanggung jawab Bulog. Kalau isinya jelek, kembalikan saja,” tegasnya.
Menurutnya, pihaknya melakukan pendistribusian beras sesuai prosedur. Artinya, beras yang masuk ke gudang hari ini, tidak akan keluar bulan ini. Bulog harus memiliki stok cadangan beras untuk tiga bulan ke depan. Itu dapat diartikan, beras yang keluar atau didistribusikan merupakan beras yang masuk tiga bulan sebelumnya. (Hardiyanto)